Breaking News

Menguak Alasan Kenapa Cak Nun Dikeluarkan dari Gontor


Menguak alasan kenapa Cak Nun dikeluarkan dari Gontor, akan dibahas lengkap dalam artikel kali ini. Diketahui, saat ini, pria yang bernama lengkap Emha Ainun Nadjib ini masih dirawat di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta karena mengalami pendarahan otak.

Dilansir beragam sumber, Jumat (7/7/2023), pendidikan formal Cak Nun dimulai dari Sekolah Dasar di desanya. Semenjak keci,l ia sangat peka atas segala bentuk ketidakadilan. Bahkan suatu Ketika, ia sempat dianggap bermasalah oleh para guru karena memprotes dan menendang guru yang dianggapnya tak berlaku adil.

Saat itu, ada guru terlambat mengajar, dan Cak Nun langsung memprotesnya. Karena sebelumnya Cak Nun pernah terlambat masuk sekolah dan dihukum berdiri di depan kelas sampai pelajaran usai. Hukuman itu ia jalani sebagai konsekuensi kesalahannya dan itu merupakan aturan sekolah.

Namun saat itu ada guru yang terlambat,  Cak Nun pun meminta aturan yang sama harus diberlakukan. Dan ujungnya, ia keluar dari SD yang dianggapnya menerapkan aturan yang tidak adil itu.

Ayahnya pun mengirim dia ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Pada masa tahun ketiganya di Gontor, ia sempat menggugat kebijakan pihak keamanan Pondok yang dianggapnya tidak berlaku adil. Ia pun memimpin “demonstrasi” bersama santri-santri lain sebagai bentuk protes.

Namun protes itu berujung pada dikeluarkannya Cak Nun dari Pondok. Meskipun hanya 2,5 tahun di sana, Gontor memberikan kesan mendalam baginya. Budaya santri mengakar kuat dalam dirinya sehingga ia memiliki disiplin pesantren.

Kemudian Cak Nun pindah ke Yogyakarta melanjutkan sekolah di SMP Muhammadiyah 4. Selanjutnya ia juga tamat SMA Muhammadiyah 1 bersama dengan teman karibnya, Busyro Muqoddas. Usai SMA, ia diterima di Fakultas Ekonomi UGM. Di kampus biru ini, Cak Nun bertahan hanya satu semester, atau tepatnya empat bulan saja.

Sumber: okezone
Foto: Cak Nun/Okezone
Menguak Alasan Kenapa Cak Nun Dikeluarkan dari Gontor Menguak Alasan Kenapa Cak Nun Dikeluarkan dari Gontor Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar